Search This Blog

Saturday, March 7, 2020

BIOKIMIA BILIRUBIN

BIOKIMIA BILIRUBIN








Proses metabolisme pemecahan heme sangatlah kompleks. Setelah kurang lebih 120 hari, eritrosit diambil dan didegradasi oleh sistem RESterutama di hati dan limpa. Sekitar 85% heme yang didegradasi berasaldari eritrosit dan 15% berasal dari jaringan ekstraeritroid. Bilirubinterbentuk akibat terbukannya cincin karbon- dari heme yang berasal dari eritrosit maupun ekstraeritroid. Tahap awal proses degradasi heme dikatalisis oleh enzim hemeoksigenase mikrosom di dalam sel RE. Dengan adanya NADPH dan O2,enzim ini akan menambahkan gugus hidroksil ke jembatan metenil diantara dua cincin pirol, bersamaan dengan oksidasi ion ferro (Fe+2) menjadi Fe+3 (ferri). Oksidasi selanjutnya oleh enzim yang menyebabkan pemecahan cincin porfirin. Ion ferri dan dan CO di lepaskan, sehingga menyebabkan pembentukan biliverdin yang berpigmen hijau. Biliverdin kemudian direduksi sehingga membentuk bilirubin yang bewarna merah jingga. 1







Gambar 1.1 Perubahan rantai kimia dari hame menjadi bilirubin2





Bilirubin dan turunannya bersama-sama disebut pigmen empedu. Bilirubin hanya sedikit larut dalam plasma, sehingga diangkut ke hati dengan berikatan dengan protein albumin secara nonkovalen. Bilirubin teruarai dari molekul pembawa albumin dan masuk ke dalam hepatosit, tempat bilirubin akan berikatan dengan protein intrasel, terutama protein liganin. Di dalam hepatosit, kelarutan bilirubin meningkat karena penambahan dua molekul asam glukoronat. Reaksi ini dikatalisis oleh bilirubin glukoniltransferase dengan menggunakan asam glukoronat UDP sebagai donor glukoronat. 1













Bilirubin diglukoronid ditransport secara aktif dengan melawan gradien konsentrasi ke dalam kanalikuli biliaris dan kemudian ke dalam empedu. Proses ini memerlukan energi, merupakan tahapan yang membatasi laju dan rentan mengalami gangguan pada penyakit hepar. Bilirubin yang tidak terkonjugasi normalnya diekskresikan.1,2

Bilirubin diglukoronid dihidrolisis dan direduksi oleh bakteri di usus untuk menghasilkan urobilinogen, senyawa yang tidak bernyawa. Sebagian besar urobilinogen dioksidasi oleh bakteri usus menjadi sterkobilin, memberi warna coklat pada feses. Namun, beberapa urobilinogen direabsorbsi oleh usus dan masuk ke dalam sirkulasi portal. Sebagian urobilinogen ini berperan dalam siklus urobilinogen intrahepatic yang akan di uptake oleh hepar kemudian diekskresikan kembali ke dalam empedu. Sisa urobilinogen diangkut oleh darah ke dalam ginjal, tempat urobilinigen diubah menjadi urobilin yang berwarna kuning dan diekskresikan sehingga memberikan warna yang khas pada urin.1,2






































DAFTAR PUSTAKA



1.      Wahani A, Wilar R, Mathisndas S. Hiperbilirubinemia Pada Neoatus. Jurnal Kedokteran. 2016 Juli; 1(1): 38-45.
2.      Rodwell VW, Bender DA, Botham KM, Kennely PJ, Weil PA. Harper’s Illustrated Biochemistry. 30ed. Jakarta: EGC; 2017.

No comments:

Post a Comment

Patogenesis Perdarahan Saluran Cerna

Patogenesis Perdarahan Saluran Cerna Perdarahan Variseal        Umumnya terdapat 2 teori yang menjelaskan tentang timbulnya perdarahan SCBA ...